ADHITYO GURITNO ADHITYO GURITNO ADHITYO GURITNO ADHITYO GURITNO ADHITYO GURITNO ADHITYO GURITNO ADHITYO GURITNO ADHITYO GURITNO

Bagian-Bagian

Senin, 06 Mei 2013

MELAMAR DENGAN MANTRA PENGLEPEK WANITA


Katakanlah ini kepada wanitamu,
dengan wajah yang se-sendu mungkin, seperti engkau baru keluar dari kegalauan, dan memasuki keindahan meditasi di bawah sinar rembulan Desember …

Adinda, sejak aku mengenalmu, aku tak mampu memuji lagi.

Apa pun menjadi biasa dan wajar, karena kecantikanmu menjadikan apa pun pucat.

Aku seperti tak pernah menua, karena waktu membeku saat engkau tersenyum, dan ombak menenang takut mengusik kemerduan sapamu kepadaku.

Bagiku kesempurnaan tak cukup menggambarkan dirimu.

Ndut … (kalau bentuk tubuhnya sesuai), ku tahu kau tak mungkin bisa mengerti kedalaman cintaku kepadamu, tapi cukuplah kau pandangi pemukaannya saja pada wajahku yang menghamba kepada kebahagiaanmu.

Engkau cintaku, aku cintamu.

Engkau hidupku, aku hidupmu.

Kita satu dan tak terpisahkan.

Aku akan menjadi laki-laki termulia dan terbahagia di alam ini, jika engkau bersedia menerima permintaanku, agar engkau menjadi pendamping kehidupanku, sebagai wanita kemuliaan hidupku, sebagai istriku, sebagai ibu dari anak-anakku, dan sebagai pemelihara dari kebesaran nama keluarga kita.

Aku mencintaimu dan tak mampu hidup tanpa cintamu.

Will you marry me?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar